Malaysia Serius Belajar, Indonesia Santai Ngajar
Di dunia penelitian, memilih sampel dan populasi itu ternyata bisa serumit memilih lauk di warung. Salah pilih, hasilnya bisa ambyar. Hal inilah yang jadi bahan obrolan dalam kuliah tamu internasional di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) pada 27 Oktober 2025 lalu. Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, lewat Program Studi D4 Manajemen Perkantoran Digital, mengirimkan Dr. Amaliyah, S.AB., MM. sebagai pembicara utama.
Di depan mahasiswa MBA semester satu, plus beberapa tamu lintas program termasuk dari DBA, Dr. Amaliyah mengajak mereka menyelami dunia metodologi riset. Topiknya memang serius, “Selecting Sample and Population”, tapi penyampaiannya ringan. Mahasiswa diajak sadar bahwa salah langkah di awal penelitian bisa bikin hasil akhirnya nggak karuan. Bayangkan saja meneliti tren kopi kekinian, tapi respondennya bapak-bapak pensiunan pecinta teh tubruk—jelas nggak nyambung.
Kelas yang tadinya formal berubah jadi diskusi hidup. Mahasiswa berebut curhat tentang kesulitan penelitian mereka, mulai dari keterbatasan data sampai kebingungan pakai metode sampling. Dr. Amaliyah menanggapinya dengan sabar, kadang menyelipkan contoh sehari-hari biar gampang dicerna.
Fakultas Vokasi Unair menyebut kegiatan ini bukti bahwa prodi D4 Manajemen Perkantoran Digital bukan prodi sembarangan. “Prodi ini luar biasa. Kami bangga dosen kami bisa tampil di panggung internasional dan membawa nama baik vokasi Unair,” ujar Dekan, Dian Yulie Reindrawati. Koordinator prodi, Erindah Dimisqiyani, juga menegaskan bahwa kolaborasi dengan Johor Business School bukan sekadar acara seremonial, melainkan langkah nyata agar suasana akademik lintas negara jadi hal yang biasa bagi mahasiswa maupun dosen.
Kuliah tamu ini akhirnya menegaskan satu hal: vokasi juga bisa bicara global. Dari Surabaya ke Johor, D4 Manajemen Perkantoran Digital Unair membuktikan bahwa program studi sarjana terapan mampu bersuara lantang di panggung internasional.



Post Comment